Selasa, 07 April 2015

RANGKAIAN PENGUSIR NYAMUK


Rangkaian Pengusir Nyamuk merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengusir serangga penghisap darah ini. Nyamuk merupakan salah satu serangga yang mengganggu kehidupan manusia karena selain suara bisingnya, kehadiran serangga ini jug abisa menyebarkan berbagai penyakit. Melalui gigitan nyamuk, Anda bisa terserang beberapa penyakit seperti gatal dan bentol-bentol hingga yang terparah adalah demam berdarah serta malaria yang berujung kematian. Oleh karena itu, cara untuk mengusir nyamuk pun beragam dan bervariasi mulai menggunakan obat nyamuk atau menggunakan salah satunya adalah menggunakan rangkaian sederhana untuk mengusir nyamuk tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri jika alat ini saat ini sudah banyak dibutuhkan oleh masyarakat mengingat banyaknya jumlah nyamuk yang tidak terkendali serta tidak mempannya jika diusir menggunakan obat nyamuk bakar atau obat nyamuk elektrik. Alat ini memang banyak sekali dicari karena dengan harga yang murah dan cara sederhana, nampun memiliki manfaat yang maksimal untuk mengusir nyamuk. Rangkaian pengusir nyamuk adalah rangkaian elektronika yang tersusun dari beberapa rangkaian flip flop. Dalam rangkaian ini, flip flop yang digunakan memiliki bentuk gelombang yang tidak simetri sehingga di peroleh frekuensi dasar 5 KHz dengan komponen harmoniknya. Untuk mendapatkan hasil maksimal, komponen osilator yang terdapat pada rangkaian buzzer juga harus di hilangkan sehingga bunyi yang nantinya di hasilkan sama seperti rangkaian flip flop pada umumnya.
Sebenarnya dalam rangkaian ini, memiliki dasar teori bahwa nyamuk dapat di hilangkan dengan menggunakan frekuensi suara dalam rentang 20 KHz ultrasonik. Salah satu komponen bernama PLL IC CMOS 4047 berfungsi sebagai osilator yang bekerja di 22 KHz. Ada sebuah penguat simetri pelengkap yang terdiri dari empat transistor yang berfungsi memperkuat suara. Rangkaian ini mampu beroperasi baik dalam modus monostable atau astabil namun juga membutuhkan sebuah kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan resistor eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar keluaran dalam modus monostable dan frekuensi output dalam modus astabil. Pastikan operasi astabil diaktifkan secara tingkat tinggi pada input astabil atau tingkat rendah pada input astabil. Sementara frekuensi output (pada siklus kerja 50%) di Q dan output Q ditentukan oleh komponen waktu. Frekuensi tersebut memiliki dua kali lipat dari Q tersedia di Output Oscillator sehingga siklus kerja 50% tidak dijamin.
Semoga tips membuat rangkaian pengusir nyamuk sederhana ini bermanfaat bagi Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar